Mengenal Al-Mu’jam As-Siyaqi

Mu’jam al-siyaqi merupakan sebuah kamus kontekstual yang isinya memuat tentang kosakata, istilah, ungkapan dan frase yang menjelaskan pada konteks penggunaannya. Jenis kamus ini disusun secara sistematis sesuai alfabet arab mulai dari huruf alif hingga huruf ya’. Peran kamus as-siyaq adalah memberikan penjelasan istilah kontekstual di setiap katanya sehingga dapat menjelaskan kerancuan yang dialami para pembaca ketika terdapat bahasa yang membingungkan, seperti kata-kata asing yang kurang jelas.

Kata mu’jam memiliki dua arti yang saling berlawanan, yakni belum jelas karena masih tersembunyi dan samar, serta menjelaskan dan menerangkan. Maka dari itu mu’jam berfungsi untuk menjelaskan dan menafsirkan suatu kata, istilah maupun ungkapan yang masih asing atau belum jelas pasti maknanya, dengan makna itulah orang lain dapat memahami apa yang dimaksud oleh pembicara atau penulis. Jika tanpa adanya makna, maka sebuah bahasa tidak berguna dan tidak memiliki nilai apa-apa.  Namun, penyusunan kamus kontekstual juga mempunyai kekurangan atau kelemahan didalamnya, salah satu kekurangannya yaitu terletak pada keterbatasan penulis kamus dalam menjangkau cakupan yang dikandung oleh suatu kata dari berbagai disiplin ilmu.

Pemahaman tentang Siyaq al-hal (konteks situasi) yaitu makna yang berkaitan dengan waktu dan tempat berlangsungnya suatu pembicaraan penting diketahui untuk dapat memahami ujaran atau teks dengan tepat dan benar. Sebab pada konteks ini sebuah ujaran dikaitkan dengan sebuah pertanyaan kapan, di mana dan dalam situasi apa ujaran itu diucap-kan. Tempat, waktu dan kondisi memiliki pengaruh terhadap pemaknaan sebuah kalimat. Oleh karena itu, pemahaman terhadap hal ini menjadi penting. Beberapa unsur penentu makna adalah siyaq atau konteks. Teori siyaq ini kalau diterapkan dengan bijaksana, maka akan memenuhi pondasi dalam ilmu semantik, yang  memberikan manfaat untuk mendapatkan sejumlah hasil yang sangat baik dalam studi tentang makna atau ilmu semantik.

Makna suatu kata bergantung pada penggunaannya dalam kalimat. Artinya, seseorang bisa terjebak ke dalam kerancuan bahasa diantaranya keambiguan, manakala ia menjelaskan pengertian suatu kata dengan memisahkannya dari situasi yang melingkupinya. Konteks situasi (Siyaq al-Maqam) ini mempunyai peran penting dalam menentukan makna. Siyaq memberi petunjuk untuk menjelaskan kata-kata yang umum (al-Mujmala), menguatkan kata-kata yang bermakna jelas (al-Wadhihat), serta menguatkan kata-kata yang mengandung kemungkinan adanya makna yang bermacam-macam atau terdapat makna yang bervariasi (al-Muhtamalat).

Kamus kontekstual bertujuan supaya para pengguna atau pembacanya dapat memahami teks-teks berbahasa Arab secara tepat dan benar sesuai dengan situasi dan kondisi yang relevan, serta dapat mencari makna kata yang tepat dan perbedaan makna yang satu dengan yang lain karena perbedaan konteks kalimat. Kamus jenis ini, dari metode penyusunannya, hampir sama dengan kamus- kamus lain. Setiap entri kata juga diikuti dengan penejelasan derivasi dan contoh- contoh yang terkait dengannya. Perbedaan kamus kontekstual dengan kamus yang lain yakni: penjelasan istilah kontekstual yang terkait dengan entri setiap kata dan kontekstualisasi itu didukung oleh contoh-contoh yang relatif aktual, tidak lagi terikat dengan syair-syair klasik yang terkadang sulit dipahami, serta dijelaskan huruf jarr yang menjadi ikutannya (jika ada). Dengan karakteristik seperti itu, kamus kontekstual relatif memberi alternatif pilihan makna yang variatif dan menolong para pemula untuk dapat menerjemahkan teks-teks Arab ke dalam bahasa Indonesia atau membuat karangan dalam bahasa Arab secara lebih tepat dan akurat, selama yang bersangkutan bersedia menelusuri secara keseluruhan makna suatu kata beserta konteks penggunaannya dengan tekun dan teliti.


Oleh : Auwalun Hidayah_126202201024_PBA-6A 

Komentar